Selasa, 15 Maret 2011

Radar Pemalang: Diskusi Imliah STIT Pemalang

Home Pemalang Metro Radar Pemalang
Perempuan Harus Mampu Berperan di Masyarakat Selasa, 15 Maret 2011 3:32:54 AM
Perempuan Harus Mampu Berperan di Masyarakat
Ditulis oleh Administrator
Thursday, 10 March 2011

PEMALANG – Potensi bangsa Indonesia dalam mengembangkan diri menjadi negara yang sejajar dengan negara lain sangat besar. Hanya saja, pengelolaan potensi tersebut selama ini belum optimal. Salah satunya potensi yang belum dikembangkan dengan baik adalah minimnya ruang bagi kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai sektor pembangunan.
“Hasil pembangunan belum dapat dimanfaatkan secara berimbang/setara oleh kaum perempuan sebagaimana kaum laki-laki yang menduduki posisi-posisi strategis di masyarakat. Padahal dengan pemberian ruang yang cukup bagi akses kaum perempuan yang setara dengan laki-laki, akan mempercepat tercapainya pembangunan nasional. Hal yang sama berlaku berkebalikan, yakni menjadi beban pembangunan manakala kaum perempuan tidak dilibatkan,” terang Drs Puji Dwi Darmoko, saat menyampaikan materinya dalam Kajian Berwawasan Gender dan Anak Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pemalang Kamis (24/3) lalu. Acara diikuti dosen, mahasiswa, dan segenap karyawan STIT berlangsung dikampus setempat Jl Pemuda Pemalang.
Menurutnya, dengan jumlah total penduduk Indonesia sebesar 224.904.900, dimana 112.277.800 orang di antaranya adalah perempuan, potensi pembangunan ke depan sangat besar. Namun belum adanya kesetaraan status hak antara laki-laki dan perempuan membuat akses, kontrol, manfaat, dan partisipasi di masyarakat terlihat timpang. Hal ini terjadi di berbagai sektor pembangunan, baik bidang pendidikan, ketenagakerjaan, ekonomi, kesehatan, hukum, dan pengambilan keputusan.
“Kaum perempuan harus terus didorong terus untuk lebih peduli pada permasalahan-permasalahan yang muncul di masyarakat. Kaum laki-laki juga jangan egois,” ucap Puji.
Ketua PSGA Rini Afiyati SAg MAg mengungkapkan, kajian yang diselenggarakan pihaknya merupakan agenda rutin tiap dua kali sebulan. Yakni untuk lebih “memanusiakan” kaum perempuan di masyarakat.
Berdasarkan catatannya, berbagai kasus yang menimpa kaum perempuan disebabkan adanya pemahaman yang keliru mengenai kodrat kaum perempuan di masyarakat. Karir seorang perempuan, dilihatnya sebagai orang yang melupakan kodrat karena enjoy dengan pekerjaannya serta melupakan kebutuhan dapur, sumur, dan kasur, yang selama ini distereotipkan kepada perempuan.
“Pada hakikatnya tidak ada larangan bagi perempuan untuk berprestasi dan bekerja asalkan bisa membagi waktu dan memposisikan dirinya maka akan bisa diraih suatu keharmonisan lahir dan batin,”ujarnya. Rini lantas menyitir bagaimana Islam memuliakan perempuan seperti dalam Surat An Nisa ayat 1. Bahwa Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dan darinya memperkembangbiakkan menjadi banyak. (sri)

Tidak ada komentar: